Insomnia

February 25, 2020


Senin 24 Februari 2020, sekitar pukul 3 dinihari insomnia tiba-tiba membuatku kemelitan ingin mengecek profilnya di salah satu aplikasi komunikasi yang tersedia di telepon pintarku. Nasib baik sebab aku masih bergabung pada sebuah chatting group yang memuat dirinya sebagai salah satu anggota group dan menjadi lebih baik lagi (mungkin) ketika tahu bahwa akunnya masih aktif.

Tidak, dia tidak memiliki akun instagram & jejak terakhirnya di facebook pun sudah sekitar 9 tahun silam. Hanya chatting group itu yang membuatku masih dapat menguntitnya walaupun hanya melalui profil picture yang terbilang sangat jarang di-update, aku hanya dapat berharap semoga dia tidak pernah mengundurkan diri dari chatting group tersebut & semoga tidak terjadi error atau kesalahan dalam bentuk apapun yang mungkin dapat menyebabkan akun kami atau bahkan chatting group tersebut lenyap.

Rasa penasaranku membuncah ketika insomniaku semakin tidak terkontrol, hingga akhirnya aku bergegas mengambil handphone yang sudah kuletakkan jauh dariku, jemariku kemudian mencari aplikasi chatting yang sudah lama tak terjamah & aku langsung menuju chatting group yang mewadahi kami. Rasanya campur aduk ketika menyadari bahwa profil picture-nya telah berganti, kini profil picture-nya bukan lagi potret dirinya seorang, melainkan tampak dirinya sedang berpose sembari merangkul pundak seorang gadis. 

Tidak, dia tidak memiliki saudara perempuan, dia bontot dari 3 bersaudara. 

Segala kemungkinan perihal status gadis itu masih menjadi misteri bagiku, namun feeling-ku seakan memaksa membenarkan keinginan batinku bahwa gadis itu merupakan sosok yang istimewa baginya. 


Hatiku sedang berkabung, namun tidak untuk selamanya.


*picture courtesy of Lina Selg

You Might Also Like

0 komentar

Subscribe