Terima Kasih Panutanku

May 14, 2019


Disela-sela drama tugas akhir a.k.a skripsi, saya mendapatkan sebuah nilai kehidupan yang sangat berarti. Terima kasih kepada para dosen saya, baik itu pembimbing maupun penguji. Mereka adalah orang-orang yang kemudian menginspirasi saya untuk dapat tetap merunduk walaupun sudah semakin tinggi dan berisi. Mereka mungkin bergelar Mahaguru, tetapi tak sekalipun memandang dan memperlakukan mahasiswanya sebagai bocah kemarin sore. 

Ada banyak kisah tentang lika-liku proses bimbingan yang saya dengar dari beberapa kawan. Ada yang beruntung karena mendapatkan dosen pembimbing berhati malaikat, ada juga yang pusing lantaran dosen pembimbingnya sukar untuk ditemui, serta ada pula yang meringis karena sang dosen pembimbing dinilai belum cukup dewasa dalam lisan. 

Saya bersyukur karena Tuhan memberikan saya yang terbaik. Semenjak saya memulai percakapan, baik dengan pembimbing dan penguji, tak ada satu pun dari mereka yang memperlakukan saya dengan penuh arogansi dan cemooh, walaupun tahu saya hanya seorang mahasiswa Strata 1 dan bukan keturunan nigrat. 

Meskipun bergelar MAHAguru, tetapi kata tolong, maaf, dan terima kasih dengan gaung mereka ucapkan, hal serupa juga berlaku ketika berkirim pesan. Hal ini kemudian semakin menyadarkan saya tentang betapa pentingnya untuk tetap rendah hati dan ramah kepada siapa pun dan tak pandang bulu. Hal ini pula yang memotivasi saya untuk bisa menularkan kebajikan kepada setiap orang yang saya temui, karena saya sadar bahwa ketika kita melakukan sebuah kebajikan maka perbuatan tersebut sewaktu-waktu dapat menginspirasi seseorang untuk dapat berbuat hal serupa, sebagaimana yang telah dilakukan oleh pembimbing dan penguji saya.

Akhirnya, tulisan ini saya dedikasikan kepada setiap guru dan dosen yang lisan dan tindakannya telah menginspirasi banyak orang untuk terus mengamalkan kebajikan kepada siapa pun. Jadi, terima kasih atas ilmu dan inspirasinya, saya sangat beruntung dapat bertemu kalian. ❤️



You Might Also Like

0 komentar

Subscribe